Pages

ALBUM

Kamis, November 27, 2008

JIWA YANG TAK BERSATU

Oleh : Setyo Arie Kusmawan (Argon)

Sebuah kota yang sejuk di sisi selatan Surabaya aku lahir dan tinggal bersama keluargaku, Ibuku dan adiku…ayahku sudah meninggal di saat aku menginjak usia 17 tahun disaat ayahku ditugaskan ke Timor Timur, di saat itu masih bergejolak, ayahku seorang prajurit dari kesatuan tempur angkatan udara, tertembak oleh pasukan fretellin….adikku baru masuk sekolah menengah atas, sedangkan aku sendiri baru lulus dari sekolah…cita-citaku menjadi pegawai di salah satu bank…akan tetapi semua itu kandas ditengah jalan..akibat tidak ada biaya untuk melanjutkan ke salah satu perguruan tinggi…untuk menghidupi keluargaku sehari-hari saja mengandalkan gaji pensiunan ayahku…..

Aku putuskan untuk bekerja disalah satu café di daerahku, karena daerahku selain sebagai kota pendidikan juga sebagai kota obyek wisata juga, aku kerja mulai pagi pukul 10:00 sampai dengan pukul 19:00 kalau weekend aku pulang sampai pukul 23:00,

Pada suatu hari..aku libur dari kerja (hari minggu)…aku malas-malasan untuk bangun....badan kurang begitu enak…aku berusaha untuk bangun, karena aku harus membatu ibuku untuk membersihkan rumah…kurang lebih pukul 07:00 aku buka pintu jendela kamarku agar mendapat udara segar pegunungan disambutnya aku dengan nyanyian burung-burung yang masih tersisa hidup di daerahku….uuhh..uuhhh segar benar udara sekarang soalnya tadi malam habis turun hujan…di luar masih tersisa kabut menutupi bukit samping rumahku…

Aku mulai keluar kamar…ibu sedang memasak di dapur..tiba-tiba didepan mukaku (mau tabrakan) ada seorang wanita berparas ayu, dengan rambut lurus hitam, kulit putih…ohc artis dari mana pikirku sejenak…mataku beratatapan aku tampak salah tingkah…dia tersenyum…akupun ikut tersenyum walau antara sadar dan tak sadar…..

Dia menyodorkan tangannya 'Iris..!

Aku yang kaku bagai patung melihat kecantikan wajahnya…dengan sigap kurengkuh telapak tanganya..”sambil keluar suara "Inggit "senyum tersipu malu pun terjadi….

Adikku menggodaku " kak, mau jadi pacarnya nggak..? kalao mau traktir makan baso yach..??hahaa…hahaa…" dikku tertawa meledek)..?

Ternyata wanita tersebut teman sekolah adikku satu bangku di kelasnya. Mataharipun mulai beranjak ke atas, aku melangkah menuju tempat adikku serta temannya lagi ngobrol didepan teras rumahku, aku mulai memberanikan untuk bercanda, dia mulai bercerita, adiku mulai menggodaku dan menggodanya.

Dengan seiringnya waktu, wanita itu telah menjadi pacarku, aku selalu kagum dengan kecantikannya, kedewasaannya, kecerdasanya? Aku selalu melamum dan berkata dalam hati…”Apakah wanita ini akan menjadi seorang ibu dari anak-anakku kelak”…? Huh…kuambil dalam-dalam nafasku…tapi semua buyar ketika aku melihat kondisi derajat manusia didunia ada suatu perbedaan status, bahwa aku dari kalangan sudra sedangkan iris dari kalangan raja (menurut kasta dalam pewayangan mahabaratha)….tak mungkin aku gapai semua ini…dengan menjadi pacarnya saja aku telah bersyukur kepada tuhan…

Disetiap kali bertemu dengannya.. iris selalu ingin dimanja, akupun begitu,..terasa indah dunia ini, (begitu sempurnanya dua insan yang dimabuk asmara). Kendala yang begitu terasa adalah kedua orang tua iris, mereka tidak setuju dengan hubungan kami…(orang tua iris orang terpandang di daerahku)? bahkan aku pernah di usir waktu datang kerumahnya…itupun terjadi dalam 3 tahun aku berpacaran denganya…semua aku lalui rintangan-rintangan yang begitu tajam…

Sudah 3 tiga tahun aku menjalin kasih dengan iris, suka dan duka aku alami bersama. Disuatu hari yang tak kusangka-sangka..waktu itu iris baru tamat dari sekolah tingkat atas…pada malam hari kira-kira pukul 20;00 wib, iris datang kerumahku, akan tetapi tidak melewati pintu depan seperti biasanya…

Diketuk jendala kamarku…Inggit…sayang....iiinggiiit…, tolong bukain jendelanya…ini aku iris…?

Kubuka jendela dan tiba-tiba dihadapanku iris menangis dan memeluku dengan eratsayang bawa aku pergi dari kota ini sekarang…?
Aku mulai bingung, aku bertanya “ada apa sayang…?

Iris menjelaskan panjang lebar apa yang terjadi dirumahnya, aku sangat kaget nafasku ter-engah-engah seperti orang berlari-larian melihat hantu…pada saat iris berkata “ bahwa besok aku akan dilamar oleh pria yang dipilih oleh kedua orang tuaku…”

Aku mulai gelisah tidak bisa berfikir yang jernih…singkat waktu aku kemasin barang-barangku seadanya…kutulis secarik surat untuk ibu dan adikku dan aku taruh di atas meja kamarku….

Ibu maafkan anakmu apabila ada kesalahan yang selama ini aku lakukan, bahkan saat ini aku belum bisa mambahagiakanmu…sekarang aku pergi dengan iris dari kota ini, dikarenakan aku dan iris tidak mungkin dipisahkan aku sudah bertekad untuk membahagiakan dalam keadaan susah maupun senang..sekali lagi maafkan anakmu..? salam. Inggit.

Keesokan harinya keluarga iris panik bukan kepalang, dimana kedua orangtuanya sudah mengundang keluarga besarnya untuk datang kerumahnya dalam acara tunangan iris dan calon pria pilihan kedua orangtuanya. Mama iris pun pingsan, melihat keadaan ini, papa-nya mendatangi rumahku…dan ditanyalah ibuku dan adikku…? Ibuku hanya menjawab….Aku juga kehilangan anak laki-lakiku..?

Dengan sumpah serapah papa-nya iris keluar rumah..dia menuju kantor polisi untuk membuat laporan bahwa anaknya dilarikan oleh seseorang……akupun mulai mempunyai status menjadi buronan.

Aku dan iris pergi ke Surabaya ketempat pamanku, aku diterimanya dengan senang hati…aku menceritakan apa yang aku alami…..pamanku sangat iba melihatku, dengan kondisi tidak mempunyai bekal apapun…aku diajak pamanku bekerja sebagai security di kebun binatang Surabaya. Hal ini aku jalani dengan senang hati…aku mulai kost sendiri dengan iris…aku mulai hidup baru bahkan hidup sebagai suami-istri…walau status dalam hukum Negara aku belum sah….?

Aku selalu mencium kening iris…dan iris membalas mencium tanganku disaat aku berangkat kerja…hal ini aku lakukan setiap hari dengan rasa kebahagian….iris tak pernah menuntut apapun dalam hidupnya yang terpenting bisa selalu bersamaku….hal ini aku lakukan selama 6 bulan….

Singkat cerita ditempat kerjaku telah didatangi seorang polisi dan tentara…dia menanyakan tentang diriku…ini aku dapatkan informasi dari pamanku…pamanku sendiri yang ditanya oleh orang-orang tersebut….aku selalu bersembunyi jika ada orang yang tidak aku kenal datang ketempat kerjaku….aku mulai panik, dikarenakan orang-orang tersebut sering sekali datang ditempat kerjaku serta mengancam atasanku apabila aku ditemukan ditempat ini..akupun memutuskan untuk keluar dari pekerjaanku…

Aku bercerita dengan iris…bahwa aku keluar kerja karena ada pihak berwajib sering datang ketempat kerjaku….iris menyarankan untuk pergi dari Surabaya untuk hijrah ke Ibu kota Jakarta…..

Aku dan iris pergi ke Jakarta…yang kami berdua tuju adalah tempat nenek iris…mama iris lahir di Jakarta….aku diterima dengan rasa iba oleh neneknya dan pamannya iris, karena neneknya sekarang tinggal bersama paman iris…mereka sangat baik memperlakukan kami……

Tak lama waktu…sudah tiga hari aku tinggal di Jakarta…aku mulai mencari pekerjaan untuk menghidupi iris dan aku sendiri…… tidak enak menumpang secara gratisan pikirku….?

Aku kaget bukan kepalang setelah pulang mencari kerja…ternyata iris sudah tidak ada dirumah neneknya…

Aku menanyakan ke paman dan neneknya…pamannya mejawab “bahwa iris telah dijemput kedua orangtuanya”…

Apaaaa…??bagai disambar petir terasa sakit hati ini… …kepalaku mulai berkunang-kunang? Aku pingsan 1 jam lamanya…setelah sadar nenek dan paman iris menghiburku….
Kalau nanti tuhan memberikan jodoh kepada kalian, kalian pasti bisa bersatu kembali…? Semua menangis terharu…..akupun berpamitan untuk pergi dari rumah itu kepada nenek dan pamanya..

Aku pergi ke kota Bandung…..ke tempat saudara….aku mulai dengan kehidupan baru…..

Setelah beberapa bulan aku mendapat kabar bahwa iris kekasihku telah menikah dengan pria pilihan kedua orang tuanya…ternyata pria itu anak dari seorang Walikota ditempatku…..Aku menangis disetiap malam, kalau mengingat masa-masa indah itu…? Bahkan dilenganku aku sayat dengan sebuah silet dengan ukiran indah atas nama IRIS…?

Kini aku bahagia di kota kembang dengan seorang istri dan kedua anakku….sudah kututup rapat-rapat cerita cintaku, pengorbananku dan kepedihanku….

Memang dahulu aku orang yang tidak mempunyai apa-apa dalam hidup, kehidupan dengan pas-pasan….yang aku punya hanyalah kesetiaan dan cinta…dengan perjuangan untuk merubah hidupku kini aku menjadi seorang PNS perhubungan…? Aku tidak mau lagi dihina…direndahkan karena statusku dulu sebagai seorang sudra…
Cerita ini diambil dari kisah hidup sahabatku…(akan tetapi ada yang ditambah/dikurangi kalau ditulis semua bisa jadi buku)…..

2 komentar:

Anonim mengatakan...

walo ada gubahan sedikit disana sini tapi ga ngurangin cerita yang sebenernya..

buat tokoh utamanya..." Allah punya rencana yang lebih indah drpd IRIS.."

Buat Iris.." semoga kmu bahagia dgn pangeran kodok mu..." hahaha..Peace...

But Penulisnya.."Keren Bro.."

Setyo arie kusmawan mengatakan...

Terima kasih atas atensi nya..!!

Posting Komentar

Modern Moslem

Modern Moslem
wawasan religi modern